Rabu, 07 Mei 2014

Bikin Cerita ke-MEDIS-MEDIS-an, boleh sih… Tapi plis, yang logis…

Setiap malam menjelang, terdengar komentar2 ibu dari dalam kamar (mengomentari adegan2 sinetron yg nggak masuk akal).
“Masa sejak lahir nggak punya pendengaran bisa begini..begini..begini..tanpa ini..ini..ini…”
Saya sendiri heran, dah tahu nggak masuk akal, tp ya tetep ditonton. Emak, alaamaak… -_-
Tapi memang benar, meski saya jarang nonton sinetron, sesekalinya nonton malah nemu adegan-adegan nggak masuk akal. Apalagi kalau adegan yg ala medis begitu. Maksud si pembuat sinetron biar keren kali ya. Tp plis, penonton kan nggak semuanya orang awam (dan toh orang awam pun jg banyak yg kritis lhoh). Penonton yg tenaga kesehatan pun jg ada (seperti ibu saya dan saya misalnya).
Jadi, alangkah baiknya, para pembuat sinetron riset dulu lah sebelum menciptakan adegan…
Berikut 9 adegan sinetron yg ke-MEDIS-MEDIS-an, tapi non-sense banged yang berhasil kami rangkum versi on the srot… (nyedot ingus...)

1.     Cabut Infus Sesuka Hati
Ah, ini dia adegan paling sering.
“Aaaah… Di mana ini? Kenapa tubuhku terpasang selang-selang ini? Aku harus melarikan diri sekarang!”
Lalu si pemeran langsung mencabut selang infus dengan sekali tarik.
Kenyataannya:
CROOOOT!!! Dijamin darah mengalir kemana-mana tuh, kalau abbocath (jarum infus yang masuk ke pembuluh darah) ditarik paksa seperti itu!
Plis deh, jangan nyusahin perawat donk. Udah masangnya aja susah, maen asal cabut aja. -_-
Yang benar   : Siapin kapas alkohol dan plester dulu sebelum nyabut selang infus. Trus jangan lupa, sebelum dicabut, itu selang infusnya di-klem (ditutup dulu) biar cairan infusnya juga nggak meluber kemana-mana.

2.     Napas Mouth to Mouth
Ni ceritanya si tokoh cewe tenggelam tiba-tiba di perairan sangat dangkal. Si tokoh cowo berhasil menyelamatkan si cewe tapi si cewe henti napas. Akhirnya, si cowo berusaha mengeluarkan air yang tertelan si cewe terus berlanjut pada adegan pemberian napas mouth to mouth.
Kenyataannya: Nggak ada tuh fakta membuktikan air menyumbat jalan napas. Berusaha mengeluarkan air cuma buang-buang waktu. Dan lagi, sangking semangatnya, si laki-laki lupa nggak nutup hidung si cewe waktu ngasih napas buatan (mumpung pemeran si cewenya cantik kali ya..) Jadi percuma donk, udara yang masuk keluar lagi lewat hidung. Dan ajaibnya, si cewe siuman seketika. Wahh…the power of kissue.. >.<

3.     DC Shock
Itu lhoh, alat kayak setrika yang dipegang dokter, trus didekatkan ke dada pasien kalau pasien sekarat. Trus badan pasien terkejut seketika (gara-gara aliran listrik dari alat mirip setrika tadi itu ceritanya)


Nah kalau di sinetron, biasanya di monitor tampak garis lurus dulu barulah tindakan DC shock ini dilakukan.

Kenyataannya: Kalau DC Shock dilakukan saat irama jantung menunjukan gambar garis lurus ini, maka DAPAT DIPASTIKAN, pasien yang sebelumnya masih memiliki harapan hidup, akan MENINGGAL seketika!
Yang benar: DC shock cuma diberikan pada irama jantung Ventrikel Fibrilasi dan Ventrikel Takhikardi tanpa nadi. (Apa itu? Cari tau sendiri.)
Pada saat irama asistole (yang garis lurus itu) yg benar lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) aja. Jangan bunuh pasien dengan DC Shock -_-

4.     Adegan Operasi Mata
Si dokter membuka perban yang menutup mata pasien. Pertama, Burem… burem… Enam detik kemudian, criing! Penglihatan si pasien sudah sangat jelas dan normal seketika!
Haduh, pliiss, nggak pernah ada yang namanya operasi cangkok kornea, trus setelah matanya dibuka langsung bisa melihat. Mereka harus melewati proses pemulihan dulu.
Lagian, kalau operasi mata itu, yang dibalut cuma matanya aja. Perbannya gak sampai keliling kepala. Boros perban aja. -_-

5.     Balut Luka
Pemeran utama kecelakaan, trus jidatnya dibebat perban melingkar, tidak lupa di samping kanan atau kiri jidat diberi darah bohongan, bulat dan merah, tepat menodai kain kassa pembalut luka.
Aih… Kalo bekas Betadine, sih, bolehlah. Tapi kalau darah merah?
Ck, balutan luka model apa ini? Kalau memang kepala bocor berdarah-darah, dijahit dulu donk, diobatin. Masa darah masih asal rembes aja…
Umm… boong banget, nih.

6.     Operasi
Adegan dokter keluar masuk ruang operasi ini juga non-sense banged.
Ruang operasi itu steril tau!
“Ibu… anak Ibu akan kami operasi sekarang.”
Dokternya masuk lagi ke ruang operasi, terus keluar lagi.
“ Ibu…anak ibu kehilangan banyak darah. Segera siapkan pendonor.”
Dokternya masuk lagi, keluar lagi. Gitu terus sampai episode 1001 -_-

7.     Ruang ICU
Setting itu salah satu unsur yang nggak boleh disepelekan. Masa ruang ICU isinya cuma oksigen doank?! Aigoo, ini ICU di mana? Pedalaman Madagaskar?

8.     Penggunaan Alat Kesehatan yg Ngasal
Ni ceritanya si pemeran utama cowo demam. Nah, si pemeran cewe sok perhatian gitu, terus ngukur suhu si laki-laki dengan atmosfer suasana yang penuh mesra gitu. Tapi… No! No! Tunggu! Itu termometer khusus ketiak, kenapa dimasukin ke mulut?
OMG, tapi masih untunglah, bukan termometer khusus anal. Hihihihi… >.<

9.     Pasien Stroke
Pada satu episode, si pemeran kena stroke mulutnya merot ke kanan lalu pada episode lain mulutnya merot ke kiri.
Apa ini? Memangnya, stroke-nya bisa pindah-pindah? Pemerannya cape kali ya kalau merot ke kanan atau kiri saja terus.

Hah, sekian 9 adegan ke-MEDIS-MEDIS-an dalam sinetron yang bikin saya geleng-gelang kepala. Sebenarnya kejanggalannya bukan cuma di adegan yg berbau medis doank. Ada lebih banyak lagi, bahkan di semua aspek. Tapi cukuplah, sebagai tenaga kesehatan, saya mengomentari adegan yang ke-MEDIS-MEDIS-an saja. Tentunya yang merupakan perbandingan antara yang saya lihat di tipi dan yang saya pelajari di kampus. Sekian... v^^v

~Karanganyar, 7 Mei 2014~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar